Selasa, 23 Oktober 2018

Habib Umar Bin Hafidz Derajat Orang Yang Berilmu

.
TIGA DERAJAT ORANG BERILMU

1. Derajat Al Alim

Yaitu orang yang memiliki ilmu cukup untuk skala lokal, kebutuhan masyarakat sekampung, sedesa, sekecamatan.
Ia ibarat parit, sungai kecil. Mencukupi kebutuhan air untuk skala kecil, sekampung. Parit, atau sungai kecil, mudah sekali keruh jika hujan, mudah tercemar, terpengaruh hoax dan isu-isu agama, politik dan provokasi.

2. Derajat Al-Allaamah

Yaitu orang yang memiliki ilmu cukup untuk skala kabupaten. Ia bisa mencukupi berbagai permasalahan dan kebutuhan masyarakat sekabupaten.
Ia ibarat sebuah sungai besar, tidak mudah tercemar dan kotor, tetapi tidak kuat menghadapi hujan lebat, longsor, dan banjir. Orang tipe ini, tidak mudah terpengaruh isu-isu agama, politik, dan propaganda, kecuali jika isu dan permasalahannya skala nasional.

3. Derajat Bahrul Fahhaamah

Yaitu orang yang berilmu sangat banyak, ujung keilmuannya tidak terukur. Bahrul Fahhamah, adalah samudera. Keilmuannya sudah seperti samudera yang mencukupi kebutuhan manusia satu negara, hingga satu benua. Samudera ilmu tidak akan tercemar walaupun dihujankan limbah kotoran dari alam dan oleh manusia jutaan ton setiap hari.

Jumat, 19 Oktober 2018

KISAH UWAIS AL QORNI

"NAMANYA TIDAK TERKENAL DI BUMI TAPI TERKENAL DI LANGIT"

Uwais Al-Qorni (Yang Tidak Meminta Syurga)

Uwais al-Qorni sosok pemuda yang tidak dikenal di bumi tapi namanya harum di langit menjadi perbincangan para Malaikat. Bahkan, di bumi orang-orang menganggapnya gila.

Uwais al-Qorni hidup masa Rasulullah dan tinggal di negeri Yaman. Hidupnya miskin dan ia menderita sakit kulit dan dimana seluruh tubuhnya belang-belang. Ia tinggal bersama Ibunya yang sudah berusia senja. Apapun permintan Ibunya selalu dipenuhi. Hingga tiba saatnya Sang Ibu meminta satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

"Wahai Ananda, Ibu sudah tua. Ibu rindu melihat Ka'bah. Ibu rindu melakukan ibadah haji. Mungkinkah Engkau bawah Ibumu ke Tanah Suci..?". Pinta Sang Ibu kepada anaknya Uwais.

Melihat permintaan Ibu yang begitu serius, Uwais sebenarnya tidak ingin mengecewakan Ibunya. Tapi kondisi hidup yang miskin dan tidak memiliki unta membuat harapan Ibunya seakan mustahil diwujudkan.

Namun, Uwais tidak kehabisan akal. Kondisi hidupnya yang miskin tidak dijadikan alasan dan dalil untuk menolak permintaan Ibu. Uwais akhirnya membeli seekor anak lembu dan ia membuat kandangnya di puncak bukit. Setiap pagi ia gendong anak lembu itu untuk di turunkan, dan sore harinya anak lembu itu kembali ia naikkan ke puncak bukit. Inilah penyebab kenapa orang-orang menganggap Uwais gila.

Akhirnya 8 bulan kemudian baru terjawab. Uwais membeli anak lembu sebagai latihan fisi, agar otot-ototnya kuat. Bagaikan Ibu hamil yang tidak terasa bayi yang dikandungnya semakin hari semakin besar. Uwais pun tidak menyangka, kalau sekarang ia sudah mampuh mengangkat beban yang berat. Maka lembu yang sudah besar itu dijual untuk biaya perjalanannya dan ia menggendong Ibunya dari Yaman ke Mekah.

Saat tiba di Mekah, Sang Ibu sudah mulai berlinangan air mata. Terharu dengan pengabdian anaknya yang luar biasa. Saat tiba di tempat yang mustajabah, Ibunya mendengar anaknya Uwais berdoa, " Ya Allah..,  Masukkanlah Ibu ke Syurga.."

Mendengar doa Uwais seperti itu Ibunya berkata, "Kenapa engkah tidak berdoa kepada dirimu, Nak..?, Kenapa hanya Ibu saja yang engkau doakan..?". Uwais menjawab, "Dengan Ibu masuk Syurga, Ibu akan ridha kepada ku, maka cukup dengan ridha Ibu yang akan mengantarkanku masuk Syurga".

Jawaban Uwais seperti itu membuat Ibunya semakin kagum kepada anakny. Tanpa ia berdoa kesembuhannya, penyakit kulit yang di derita Uwais sembuh seketika. Kecuali hanya bulatan kecil di tangannya sebagai tanda bagi Syaidina Umar dan Syaidina Ali ketika mencari siapa Uwais al-Qorni, karena Rasulullah memerintahkan Syaidina Umar dan Syaidina Ali  untuk mencari Uwais, meminta di doakan oleh Uwais karena doanya diterima oleh Allah SWT.

Uwais al-Qorni tidak mendoakan Syurga, ia hanya mencari ridha Ibunya. Namun tahukah apa yang didapatkan Uwais..? Ternyata Uwais tidak hanya masuk Syurga, ia juga diberikan jatah Syafa'at sehingga mampu membawah orang lain masuk Syurga bersamanya. Sejumlah bilangan manusia dalam suku Rabi'ah dan Mudhar  (dua suku terbesar dalam bangsa Arab).

Pada tahun 39 Hijriyah, Uwais al-Qorni pun wafat menghadap Sang Ilahi. Anehnya, pada saat Uwais dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang tidak dikenal berebutan untuk memandikannya. Begitu pula ketika jenazah mau dikafani, di shalat dan dikuburkan. Bahkan, tidak lama kemudian, sudah tidak terlihat ada bekas kuburannya.
Kepergian Uwais al-Qorni menggemparkan masyarakat Yaman. Lantaran banyak sekali terjadi hal-hal yang amat mengherankan.

Semoga kisah ini dapat menjadi motivasi buat kita semua..

Aamiin.. Ya Robbal Aalamiin..

Rabu, 17 Oktober 2018

HABIB SYAIKHON

🌻KHORIQIL 'ADAH🌻
PAKU BUMI WILAYAH BARAT PULAU JAWA

Kisah Nyeleneh Wan Sehan, Beli Toyota Fortuner Pakai Daun, Setelah Itu Dicoret - coret Pakai Pilox

Kisah Nyeleneh Habib Syaikhon baru-baru ini diungkap oleh Ustadz Jaka Tingkir.

Keturunan Rosululloh yang akrab dipanggil oleh Masyarakat Jabodetabek ini disebut Wan Sehan memang kerap melakukan perbuatan yang tak umum, diluar nalar dan bahkan kebanyakan manusia menganggapnya ganjil dan nyeleneh.

Seperti yang pernah diceritakan oleh Ust Jaka Tingkir ketika Wan Sehan mengikuti acara maulid Nabi di masjid Nurussalam disamping rumah Jaka Tingkir,

Usai acara maulid, Jaka Tingkir dipanggil oleh Wan Sehan untuk mengambil daun dan menyimpannya di dalam koper, Kemudian Wan Sehan menyuruh Jaka Tingkir untuk membeli mobil Toyota Fortuner yang berwarna putih pakai daun dalam koper tersebut, Namun Jaka Tingkir heran dan bertanya dalam hati (kok beli mobil baru pakai daun?) kata Jaka Tingkir dalam hati.

Jaka Tingkir akhirnya membawa koper berisi daun tersebut dan membawanya ke dealer untuk membeli mobil yang dipesan Wan Sehan.
Sesampainya di dealer mobil, hati Jaka Tingkir terasa dagdigdug. antara perasaan takut dan tak percaya bahwa yang dibawanya adalah uang beneran.

Dengan mengucap بسم الله الرحمن الرحيم sambil keluar keringat dingin, Jaka Tingkir akhirnya membuka koper tadi yang hanya berisi daun, Ia terperanjat dan kaget ketika semua daun tersebut berubah menjadi uang, dan akhirnya Jaka Tingkir langsung membawa mobil Toyota Fortuner puth itu di depan mata Wan Sehan.

Sesampainya di rumah ternyata Wan Sehan sudah menunggu dengan tangan yang memegang pilox, Bukannya mau test drive, mobil baru atas nama Wan Sehan tersebut malah dicoret-coret sendiri dengan menggunakan pilox berwarna warni.

Jaka Tingkir kembali terheran-heran dengan kelakuan Wan Sehan, Namun dengan kejadian tersebut, ia bisa mengambil hikmah dari kelakuan Wan Sehan yang ganjil tersebut.

Yang pasti hikmahnya adalah,
✔1. Maling males mau nyolong
✔2. Membahagiakan pengguna jalan, karena yang melihat mobil ini pasti ketawa hahaha
✔3. Menghilangkan rasa bangga dengan harta dunia
✔4. Yang keempat hanya Alloh yang tahu, Wallohu A'lam.

Hari Santri Nasional 2018

*Resolusi Jihad*

73 tahun silam di Hari Esok Ada Fatwa Jihad Yg di Komandani Hadrotus Syaikh Hasyim Asyari , fatwa Jihad merupakan pintu masuk adanya Resolusi Jihad
--------------------------------
17 Agustus 1945
Siaran berita Proklamasi Kemerdekaan sampai ke Surabaya dan kota-kota lain di Jawa, membawa situasi revolusioner. Tanpa komando, rakyat berinisiatif mengambil-alih berbagai kantor dan instalasi dari penguasaan Jepang.

31 Agustus 1945
Belanda mengajukan permintaan kepada pimpinan Surabaya untuk mengibarkan bendera Tri-Warna untuk merayakan hari kelahiran Ratu Belanda, Wilhelmina Armgard.

17 September 1945
Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan sebuah Fatwa Jihad yang berisikan ijtihad bahwa perjuangan membela tanah air sebagai suatu jihad fi sabilillah. Fatwa ini merupakan bentuk penjelasan atas pertanyaan Presiden Soekarno yang memohon fatwa hukum mempertahankan kemerdekaan bagi umat Islam.

19 September 1945
Terjadi insiden tembak menembak di Hotel Oranje antara pasukan Belanda dan para pejuang Hizbullah Surabaya. Seorang kader Pemuda Ansor bernama Cak Asy’ari menaiki tiang bendera dan merobek warna biru, sehingga hanya tertinggal Merah Putih.

23-24 September 1945
Terjadi perebutan dan pengambilalihan senjata dari markas dan gudang-gudang senjata Jepang oleh laskar-laskar rakyat, termasuk Hizbullah.

25 September 1945
Bersamaan dengan situasi Surabaya yang makin mencekam, Laskar Hizbullah Surabaya dipimpin KH Abdunnafik melakukan konsolidasi dan menyusun struktur organisasi. Dibentuk cabang-cabang Hizbullah Surabaya dengan anggota antara lain dari unsur Pemuda Ansor dan Hizbul Wathan.Diputuskan pimpinan Hizbullah Surabaya Tengah (Hussaini Tiway dan Moh. Muhajir), Surabaya Barat (Damiri Ichsan dan A. Hamid Has), Surabaya Selatan (Mas Ahmad, Syafi’i, dan Abid Shaleh), Surabaya Timur (Mustakim Zain, Abdul Manan, dan Achyat).

5 Oktober 1945
Pemerintah pusat membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Para pejuang eks PETA, eks KNIL, Heiho, Kaigun, Hizbullah, Barisan Pelopor, dan para pemuda lainnya diminta mendaftar sebagai anggota TKR melalui kantor-kantor BKR setempat.

15-20 Oktober 1945
Meletus pertempuran lima hari di Semarang antara sisa pasukan Jepang yang belum menyerah dengan para pejuang.

21-22 Oktober 1945
PBNU menggelar rapat konsul NU se-Jawa dan Madura. Rapat digelar di Kantor Hofdsbestuur Nahdlatul Ulama di Jalan Bubutan VI No 2 Surabaya. Di tempat inilah setelah membahas situasi perjuangan dan membicarakan upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Di akhir pertemuan pada tanggal 22 Oktober 1945 PBNU akhirnya mengeluarkan sebuah Resolusi Jihad sekaligus menguatkan fatwa jihad Rais Akbar NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.

25 Oktober 1945
Sekitar 6.000 pasukan Inggris yang tergabung dalam Brigade ke-49 Divisi ke-26 India mendarat di Surabaya. Pasukan ini dipimpin Brigjend AWS. Mallaby. Pasukan ini diboncengi NICA (Netherlands-Indies Civil Administration).

26 Oktober 1945
Terjadi perundingan lanjutan mengenai genjatan senjata antara pihak Surabaya dan pasukan Sekutu. Hadir dalam perundingan itu dari pihak Sekutu Brigjend Mallaby dan jajarannya, dari pihak Surabaya diwakili Sudirman, Dul Arnowo, Radjamin Nasution (Walikota Surabaya) dan Muhammad.

27 Oktober 1945
Mayjen DC.Hawtorn bertindak sebagai Panglima AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) untuk Jawa, Madura, Bali dan Lombok menyebarkan pamflet melalui udara menegaskan kekuasaan Inggris di Surabaya, dan pelarangan memegang senjata selain bagi mereka yang menjadi pasukan Inggris. Jika ada yang memegangnya, dalam pamflet tersebut disebutkan bahwa Inggris memiliki alasan untuk menembaknya. Laskar Hizbullah dan para pejuang Surabaya marah dan langsung bersatu menyerang Inggris. Pasukan Inggris pun balik menyerang, dan terjadi pertempuran di Penjara Kalisosok yang ketika itu berada dalam penjagaaan pejuang Surabaya.

28 Oktober 1945
Laskar Hizbullah dan Pejuang Surabaya lainnya berbekal senjata rampasan dari Jepang, bambu runcing, dan clurit, melakukan serangan frontal terhadap pos-pos dan markas Pasukan Inggris. Inggris kewalahan menghadapi gelombang kemarahan pasukan rakyat dan massa yang semakin menjadi-jadi.

29 Oktober 1945
Terjadi baku tembak terbuka dan peperangan massal di sudut-sudut Kota Surabaya. Pasukan Laskar Hizbullah Surabaya Selatan mengepung pasukan Inggris yang ada di gedung HBS, BPM, Stasiun Kereta Api SS, dan Kantor Kawedanan. Kesatuan Hizbullah dari Sepanjang bersama TKR dan Pemuda Rakyat Indonesia (PRI) menggempur pasukan Inggris yang ada di Stasiun Kereta Api Trem OJS Joyoboyo.

29 Oktober 1945
Perwira Inggris Kolonel Cruickshank menyatakan pihaknya telah terkepung. Mayjen Hawtorn dari Brigade ke-49 menelpon dan meminta Presiden Soekarno agar menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan pertempuran. Hari itu juga, dengan sebuah perjanjian, Presiden Soekarno didampingi Wapres Mohammad Hatta terbang ke Surabaya dan langsung turun ke jalan-jalan meredakan situasi perang.

30 Oktober 1945
Genjatan senjata dicapai kedua pihak, Laskar arek-arek Surabaya dan pasukan Sekutu-Inggris. Disepakati diadakan pertukaran tawanan, pasukan Inggris mundur ke Pelabuhan Tanjung Perak dan Darmo (kamp Interniran), dan mengakui eksistensi Republik Indonesia.

30 Oktober 1945
Sore hari usai kesepakatan genjatan senjata, rombongan Biro Kontak Inggris menuju ke Gedung Internatio yang terletak disaping Jembatan Merah. Namun sekelompok pemuda Surabaya menolak penempatan pasukan Inggris di gedung tersebut. Mereka meminta pasukan Inggris kembali ke Tanjung Perak sesuai kesepakatan genjatan senjata. Hingga akhirnya terjadi ketegangan yang menyulut baku tembak. Di tempat ini secara mengejutkan Brigjen Mallaby tertembak dan mobilnya terbakar.

31 Oktober 1945
Panglima AFNEI Letjen Philip Christison mengeluarkan ancaman dan ultimatum jika para pelaku serangan yang menewaskan Brigjen Mallaby tidak menyerahkan diri maka pihaknya akan mengerahkan seluruh kekuatan militer darat, udara, dan laut untuk membumihanguskan Surabaya.

7-8 November 1945
Kongres Umat Islam di Yogyakarta mengukuhkan Resolusi Jihad Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari sebagai kebulatan sikap merespon makin gentingnya keadaan pasca ultimatum AFNEI.

9 November 1945
Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari sebagai komando tertinggi Laskar Hizbullah menginstruksikan Laskar Hizbullah dari berbagai penjuru memasuki Surabaya untuk bersiap menghadapi segala kemungkinan dengan satu sikap akhir, menolak menyerah. KH Abbas Buntet Cirebon diperintahkan memimpin langsung komando pertempuran. Para komandan resimen yang turut membantu Kiai Abbas antara lain Kiai Wahab (KH. Abd. Wahab Hasbullah), Bung Tomo (Sutomo), Cak Roeslan (Roeslan Abdulgani), Cak Mansur (KH. Mas Mansur), dan Cak Arnowo (Doel Arnowo).Bung Tomo melalui pidatonya yang disiarkan radio membakar semangat para pejuang dengan pekik takbirnya untuk bersiap syahid di jalan Allah SWT.

10 November 1945
Pertempuran kembali meluas menyambut berakhirnya ultimatum AFNEI. Inggris mengerahkan 24.000 pasukan dari Divisi ke-5 dengan persenjataan meliputi 21 tank Sherman dan 24 pesawat tempur dari Jakarta untuk mendukung pasukan mereka di Surabaya. Perang besar pun pecah. Ribuan pejuang syahid. Pasukan Kiai Abbas berhasil memaksa pasukan Inggris kocar-kacir dan berhasil menembak jatuh tiga pesawat tempur RAF Inggris.

Wesbite PBNU/www.nu.or.id

Selasa, 16 Oktober 2018

Kisah Di Balik Qosidah Busyrolana

*KISAH DI BALIK QASIDAH BUSYROLANA*

Pada waktu itu kunjungan Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki pertama kali di Kwitang. Di saat itu masih ada Al Habib Ali bin Husein Al Attas.

Di saat Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki usai memberikan ceramahnya, Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki meminta kepada Al Habib Muhammad Al Habsyi (anak dari Al Habib Ali Al Habsyi shohibul Majlis Kwitang) agar di perkenankan para muridnya menyenandungkan Qasidah Busyrolana.

Di saat Qasidah di senandungkan tak henti hentinya Al Habib Ali bin Husein Al attas yang pada waktu itu hadir dalam keadaan kurang sehat menangis terus.

Dan Al Habib Ali bin Husein Al attas di dalam tangisnya selalu menyebut-nyebut nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Saat selesai dibaca Qasidah tersebut, Al Habib Ali bin Husein Al Attas bersuara yang didengar oleh para Habaib dan Ulama yang ada di depan Mimbar.

Al Habib Ali bin Husein Al Attas waktu itu berkata dengan bait Qasidah;
_"Ya Rasulullahi Ji'na lii ziaroh Qosidina, Nartaji minkas syafa'ah, indarrobil 'alamiina"_

"Wahai Rasulullah ﷺ kami datang untuk bermaksud ziarah, kami berharap darimu syafa'at kelak di hadapan Rabbul 'alamiin"

Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki pun bertanya pada Al Habib Ali bin Husein Al Attas, apa gerangan yang membuatnya menangis dan tidak henti-hentinya menyebut nama Rasulullah ﷺ.

Lalu kemudian, Al Habib Ali bin Husein Al Attas menjawab:
_"Aku tidak bisa menahan air mata ini karena di hadapanku ada Rasulullah ﷺ dan bergembira dengan dibacakannya Qosidah tersebut *(BUSYROLANA)*"_

*۰۞۰ بشری لنا ۰۞۰*

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا

Kebahagiaan milik kami karena kami memperoleh harapan dan hilang sudah semua kesusahan, lengkap sudah semua kebahagiaan

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا والدهر أنجز وعده ، والبشر اضحی معلنا

Dan waktu sudah menepati janjinya dan kebahagiaan menampakkan kemuliaan kami.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا يانفس طيبی باللقا ، ياعين قری اعينا

Wahai jiwa bahagialah, karena kau akan berjumpa dia.. Wahai mata, tenanglah dan tenanglah.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا هذا جمال المصطفی ، أنواره لاحت لنا

Lihat! Inilah keindahan Al Musthofa, cahayanya memancar-mancar menembus jiwa kita.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا ياطيبة ماذا نقول ، وفيك قدحل الرسول

Duhai Thoybah (Madinah), apa yang bisa kami katakan? Jika Rasul telah mendiami wilayahmu.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا وکلنا نرجوالوصول ، لمحمد نبينا

Dan kami semua ingin berjumpa dengan Muhammad, Nabi kami

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا ياروضة الهادی الشفيع ، وصاحبيه والبقيع

Duhai taman Nabi pembawa petunjuk dan pemberi syafa’at dan kedua temannya serta tanah Baqi’.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا أکتب لنا نحن الجميع ، زيارة لحبيبنا

Catatlah kami semua, bahwa kami berziarah kepada kekasih kami.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا صل وسلم ياسلام ، علی النبی ماحی الظلام

Wahai Tuhan yang Maha Pemberi keselamatan, berikan sholawat dan salam kepada Nabi pengikis kegelapan.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا والال والصحب الکرام ، ماأنشدت بشری لنا

Juga kepada keluarga nabi, para sahabat yang mulia, selama disenandungkan Qosidah ”Busyrolana”

Perbuatan Yang Makruh Dalam Sholat

Perbuatan yang Makruh Dalam Sholat
Meninggalkan perbuatan sunnah
Misalnya ketika tidak membaca doa iftitah pada rakaat pertama, qunut shubuh, tasyahud awal, tasbih ketika ruku’ dan sujud, dan lain sebagainya.
Menoleh
Menoleh ke kiri atau ke kanan dapat mempengaruhi konsentrasi seseorang dalam shalat, sehingga dapat mempengaruhi kekhusyukan shalat yang sedang dilaksanakan.
Menengadah
Hal ini dikarenakan bertentangan dengan kesopanan dan tata krama. Dimaksudkan agar sholat dilaksanakan dengan penuh khusyu’ dan tawadhu’.
Menahan Hajat
Ketika akan sholat, hendaknya semua hal yang dapat mengganggu kehkusyukan sholat terlebih dahulu dihindari. Misalnya ingin buang air kecil, buang air besar, dan semacamnya.
Menahan lapar
Dimakruhkan sholat dalam kondisi sangat lapar, menahan lapar, atau ada keinginan untuk menyantap makanan yang telah dihidangkan.
Menahan Kantuk
Termasuk usaha untuk mendatangkan khusyu’ ketika sholat adalah tidak sholat dalam keadaan mengantuk. Jika dalam keadaan mengantuk berat maka dianjurkan untuk tidur terlebih dahulu, atau dengan mencari solusi menghilangkan kantuk.
Menggunakan sesuatu yang mengganggu
Kondisi lingkungan sekitar harus kondusif yang memungkinkan seseorang melaksanakan sholat dalam situasi tenang dan penuh konsentrasi. Oleh karena itulah, sholat di keramaian atau di tengah suasana gaduh adalah dimakruhkan, seperti di jalan dan sebagainya.
Shalat di sekitar najis dan tempat yang kotor
Selain pakaian, tempat dan badan harus bersih dan suci, tempat sekitar yang digunakan untuk sholat juga sebaiknya bersih dan suci.
Meludah
Bertolak Pinggang
Menguap atau Batuk, menguap ketika sholat merupakan tindakan tidak sopan kepada Allah, hendaknya ditahan sebisa mungkin. Tidak membuka mulutnya lebar-lebar, apalagi sampai menimbulkan suara.
Mempermainkan Anggota Badan
Hendaknya ketika sholat, anggota badan itu tenang dan tidak melakukan gerakan-gerakan di luar ketentuan sholat. Jika gerakannya banyak maka dihukumi batal, dan jika gerakannya sedikit maka dihukumi makruh.
Mengangkat Pakaian
Ketika berpindah dari satu rukun ke rukun lain, hendaknya tidak merapikan atau mengangkat pakaian bagian depan atau belakang karena khawatir kotor, atau terbuka dan semacamnya.
Membersihkan Tempat Sujud
Dalam Sholat diusahakan sebisa mungkin mengurangi gerakan yang tidak diperlukan, diantaranya membersihkan tempat sujud. Baiknya dilakukan sebelum memulai sholat.
Tidak memakai tutup kepala
Hendaknya untuk kaum laki-laki, menggunakan penutup kepala, songkok atau peci. Sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.
Memejamkan Mata
Hal ini dikecualikan jika memang kita tidak bisa khusyu’ selain dengan memejamkan mata.

SIAPAKAH HABIB UMAR HBIB HAFIDZ ITU ???

Siapakah Alhabib Umar bin Hafidz Bin Syaikh Abu Bakr (BSA)?
_
Beliau dilahirkan sebelum fajar, hari Senin, 4 Muharram 1383 H / 27 Mei 1963 M di kota Tarim. Di kota yang penuh berkah inilah beliau tumbuh dan menerima didikan agama serta menghafal Al-qur'an dalam keluarga yang terkenal dengan keimanan, ilmi dan akhlak yang luhur. Guru pertama beliau adalah ayahanda beliau sendiri, yaitu Habib Muhammad bin Salim yang merupakan mufti kota Tarim Al-ghanna pada saat itu. Ayah beliau adalah seorang intelektual Islam dan seorang penyeru ke jalan Allah. Ayah beliau diculik secara tragis oleh kelompok komunis dan diperkirakan telah meninggal.
_
Beliau, Alhabib Umar bin Hafidz telah benar-benar memahami Al-qur'an sehingga ia telah diberikan sesuatu yang khusus dari Allah meskipun usianya masih muda.
_
Beliau kini tinggal di Tarim, Yaman dimana beliau mengawasi perkembangan di Darul Musthofa dan berbagai pesantren yang telah dibangun dibawah manajemen beliau.
_
Beliau pun masih aktif dalam penyebaran Islam sehingga beliau meluangkan waktu hampir setiap tahunnya untuk mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia termasuk Indonesia demi melaksanakan kegiatan-kegiatan mulianya.
_
اللهم صلّ وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم أجمعين.. _
@sulaimanrfai
#nasehat #nasihat #habaib #renungan #ahlulbait #ahlulbayt #alawiyyin #ilmu #hijrah #hijrahsantun #tarim #yaman #tarem #yemeni #MR #majlisrasulullah #majelisrasulullahsaw #habib #habibmundzir #habibumarbinhafidz #habibumar #ustadsegafbaharun #habibumarindonesia #habibalialjufri #habibalialjufrie #senyum

Senin, 15 Oktober 2018

HABIB UMAR BIN HAFIDZ DAKWAH DALAM SEGALA KEADAAN

DAKWAH DALAM SEGALA HAL & SETIAP KEADAAN

Sebagai Renungan dan Pengingat kita semua

Zaman dahulu, orang sulit mencari ilmu tapi mudah mengamalkannya. Zaman sekarang, orang mudah mencari ilmu tp sulit mengamalkannya.

Dahulu, ilmu dikejar, ditulis, dihafal, diamalkan dan diajarkan. Sekarang, ilmu diunduh, disimpan dan dikoleksi, lalu diperdebatkan.

Dahulu, butuh peras keringat dan banting tulang untuk mendapatkan ilmu. Sekarang, cukup peras kuota internet sambil duduk manis ditemani secangkir minuman dan snack.

Dahulu, ilmu disimpan di dalam hati, selama hati masih normal, ilmu tetap terjaga. Sekarang, ilmu disimpan di dalam memori gadget, kalau baterai habis, ilmu tertinggal. Kalau gadget rusak, hilanglah ilmu.

Dahulu, harus duduk berjam-jam di hadapan guru penuh rasa hormat dan sopan, maka ilmu merasuk bersama keberkahan. Sekarang, cukup tekan tombol atau layar sambil tidur2an, maka ilmu merasuk bersama kemalasan.

Kita telah sampai di zaman dimana bicara tanpa perlu suara, melihat tanpa perlu tatap muka dan memanggil tanpa perlu teriak. Hingga Bicara hanya perlu ketik saja. Melihat hanya perlu klik saja. Dan memanggil hanya perlu ping saja. Social Media telah menjadi budaya, Al-Qur’an pun semakin terlupa.

Dari yang hanya melihat-lihat, sampai mereka yg beradu pendapat. Dari tingkah yang dibuat-buat, sampai yang terang-terangan maksiat. Hingga tak sadar jemari ini berkhianat, menulis sesuatu yg tak bermanfaat. Hingga tak sadar mata ini berkhianat, melihat apa yang seharusnya tak boleh dilihat.

Wahai diri ingatlah !!!
Matamu akan menjadi saksi atas apa yang kau lihat.
Jemarimu akan menjadi saksi atas apa yang telah engkau tulis.

Suatu hari nanti apapun yg kau lakukan dengan anggota badanmu akan bersaksi dihadapan Penciptanya. Maka dapatkah kau membantahnya? Maka jgn sampai mereka menjadi musuhmu dihari perhitungan nanti.

Menjadi saksi keburukanmu di Sosial Media, saksi atas apa yang kau lihat, saksi atas apa yang kau tulis. saksi atas segala apa yang kita lakukan di Sosial Media.

Gunakan HPmu sebagai ladang amal,
Sebarkan kebaikan dan ilmu yang bermanfaat.

Minggu, 14 Oktober 2018

IBUNDA AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ

IBUNDA HABIB UMAR BIN HAFIDZ

Teladan Wanita Muslimah saat ini..
Beliau adalah Hababah Zahro' Binti Hafidz bin Abdullah Al Haddar.

Beliau berpulang ke Rahmatullah pada malam Selasa, 22 Sya’ban 1436 H/ 9 Juni 2015,
Al-Arifah billah Hababah Zahro’ binti Hafidz bin Abdullah Al-Haddar, ibu kandung Habib Umar bin Hafidz dan Habib Ali Masyhur bin Hafidz.

Beliau wafat pada usia 96 tahun, sepanjang hidupnya Hababah Zahro’ dikenal sebagai wanita yang menghabiskan waktunya untuk ibadah, selalu berpuasa dan berdzikir terus-menerus.

Beliau sangat menjaga lisan dan pendengarannya dari ghibah (menggunjing), sehingga jika seseorang menyebut keburukan orang lain di hadapannya, Hababah Zahro’ segera memotong perkataannya seraya mendoakan,

اَللهُ يَهْدِينَا وَيَهْدِيهِ وَيَحْفَظْ قُلُوبَنَا وَأَلْسِنَتَنَا
“Semoga kita dan dia mendapat petunjuk dari Allah, semoga Allah senantiasa menjaga hati dan lisan kita.”

Setelah suami beliau, Habib Muhammad bin Hafidz syahid diculik komunis saat Habib Umar masih kecil, beliau tetap tegar dan melanjutkan pendidikan putra putra beliau. Sehingga ketika putra-putra beliau menjadi ulama besar.
Habib Umar menjadi rujukan ulama internasional dan kakaknya, Habib Ali Masyhur (ketua majelis mufti di Tarim).

Seseorang bertanya kepada Hababah Zahro’
“Wahai Hababah, apa kiatnya sehingga engkau punya putra-putra yang sholeh seperti mereka?”

Beliau menjawab, “Jadilah engkau orang sholeh, maka anak-anakmu akan menjadi orang sholeh pula.”

Semoga Allah merahmati beliau, meninggikan derajatnya di surga dan memberi kita keberkahan beliau, Aamiin.

Rosululloh Menangis

DAN RASULULLAH PUN MENANGIS
____________________________________
Suatu ketika Rasulullah SAW. pulang dalam keadaan sangat letih dari medan dakwah. Ketika hendak masuk rumah, Khadijah biasanya menyambut beliau berdiri di depan pintu.
.
Ketika Khadijah hendak berdiri menyambut Suami tercinta, Rasulullah berkata: “Wahai Khadijah tetaplah di tempatmu.” Saat itu Khadijah sedang menyusui anaknya Fatimah yang masih bayi.
.
Rasulullah faham dengan kesetiaan Khadijah, Rasulullah TAKJUB dengan pengorbanan Khadijah. Meskipun dalam keadaan LELAH menjaga rumah tangganya. Meskipun dalam keadaan LETIH dalam memelihara anaknya, Khadijah masih sempat menunjukkan KESETIANNYA kepada sang Suami walau dengan hal yang SEDERHANA.
.
Bahkan seluruh harta bendanya diberikan kepada Nabi demi perjuangan Islam dan bahkan lebih dari itu, jiwa dan raganya diperuntukkan untuk Islam.
Tidak jarang Khadijah menahan lapar sambil menyusui anaknya Fatimah ra. Sehingga yang keluar bukan air susu lagi tapi DARAH yang keluar yang MASUK ke dalam MULUT Fatimah.
.
Melihat Khadijah letih menyusui anaknya, Rasulullah mengambil Fatimah dan diletakkan di tempat tidurnya. Gantilah Rasulullah berbaring dipangkuan sang Istri. Karena Rasulullah begitu lelah dan letih dari mendakwahkan islam kepada umatnya yang menolak seruannya, beliaupun tertidur dipangkuan sang istri.
.
Katika itulah khadijah dengan belaian kasih sayang membelai rambut Beliau. Tak terasa AIR MATA Khadijah al-Kubra menetes mengenai pipi Rasulullah SAW. Nabipun terjaga “Wahai Khadijah kenapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku, Muhammad? Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan, tetapi hari ini engkau telah dihina orang, semua orang telah menjauh darimu, seluruh harta bendamu habis. Adakah engkau menyesal bersuamikan aku, Muhammad?
” Khadijah al-Kubra berkata, “Wahai suamiku, wahai Nabi Allah, bukan itu yang aku tangiskan. Dulu aku memiliki kemuliaan, kemuliaan itu aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya.
Dahulu aku memiliki kebangsawanan, kebangsawanan itupun aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya.
Dahulu aku memiliki harta kekayaan, seluruh harta kekayaan itu aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Wahai Rasulullah, sekarang ini aku tidak memiliki apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini.”
“Wahai Rasulullah, sandainya aku telah MATI sedangkan perjuanganmu ini belum selesai, kemudian engkau hendak menyebrangi sebuah lautan, ..engkau hendak menyebrangi sebuah sungai dan engkau tidak menemukan satu perahu pun ataupun jambatan, maka engkau gali lubang kuburku, kemudian ambillah TULANG BELULANGKU, engkau jadikan jembatan sebagai jalan menyeberangi sungai itu untuk menemui umatmu.
"INGATKAN MEREKA AKAN KEBESARAN ALLAH.
INGATKAN MEREKA PERKARA YANG HAQ.
AJARKAN MEREKA SYARI'AT ISLAM WAHAI...RASULULLAH.”
____________________________________

Semoga Bermanfaat

ABUYA MUHTADI KAWAL KIRAB WARGA NU BERKUMPUL DI ALUN ALUN SERANG

MERINDING!!! RIBUAN WARGA NU BANTEN BERKUMPUL DI ALUN-ALUN SERANG

Abuya Muhtadi Kawal Kirab Satu Negeri di Serang

SERANG - Sambil menaiki seekor kuda, Kiai Besar asal Banten, Abuya Muhtadi bin Dimyati mengawal kirab satu negeri yang tiba di Kota Serang, Sabtu (13/10/2018) siang.

Diawali dari masjid Agung Ats-Tsaurah Kota Serang, rombongan kirab satu negeri melakukan long march ke Alun-alun Barat Kota Serang ke acara Pelantikan PW NU Banten.

Setibanya di Alun-alun Barat Kota Serang, ribuan kader dan Banom NU Banten menyambut rombongan kirab satu negeri tersebut.

Bahkan, Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Andika Hazrumy serta Kapolda Banten, Brigjen Pol Teddy Minahasa menyambut antusias rombongan tersebut.

"Hari ini rombongan KSN tiba di Kota Serang, kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia yang beragam ini sebenarnya adalah satu, satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa Indonesia," kata Ketua PW Ansor Provinsi Banten, Ahmad Nuri.

Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim yang menyambut rombongan tersebut mengaku bahagia, sebab menurutnya, NU dan Banomnya tidak bisa diragukan lagi terkait persoalan keumatan.

"Kalau soal keumatan, NU tidak diragukan lagi, setiap hari setiap minggu banyak pengajian di Banten, saya ingin Banten maju kedepan, bersatu kita Insyallah, saya senang sekali bisa berkumpul di sini," kata Wahidin.

Habib Umar Bin Hafidz Derajat Orang Yang Berilmu

. TIGA DERAJAT ORANG BERILMU 1. Derajat Al Alim Yaitu orang yang memiliki ilmu cukup untuk skala lokal, kebutuhan masyarakat sekampung, s...